Tuesday, December 31, 2019

Ibu untuk Putri

Nama ku Ratna Murniasih, bapak dan ibuku me manggil ku Asih, kawan2 ku me manggil ku Ratna
Kata ibuku, arti namaku adalah permata cinta kasih yg murni, cinta ibu ke bapak dan cinta bapak ke ibu.
Aku satu2 nya permata mereka, bapakku almarhum hampir setahun yg lalu, ibuku menyusul cinta nya 2 minggu yg lalu, aku yatim piatu diumurku yg ke 23
Dihari yg seharusnya aku tertawa bahagia bersama kawan2 ku bertoga hitam dan dikukuhkan sebagai seorang sarjana menjadi hari terpedih dihidupku, dihari Itu ibu ku dikuburkan
10 hari kemudian bank menyita rumah almarhum orang tuaku
Waktu bapakku sakit dan perlu uang banyak ibuku dengan tanggungan rumah meminjam uang ke bank, dihari eksekusi itu aku jadi homeless
Waktu ibu sakit, satu2 perhiasannya harus aku jual untuk biaya rumah sakit dan obat2 nya
Semalam aku tidur dirumah tetanggaku, besok aku akan kerumah pakdhe Hary, satu2 nya sepupu ibuku
Tapi ketika aku tiba dirumah Pakde Harry yg lumayan besar yg di halaman belakang berderet kamar untuk disewakan aku harus menerima kenyataan yg sangat pahit
Yg menyadarkanku bahwa aku tak punya siapa2 didunia ini. Pakdhe Harry keluar kota, budhe menyambutku dengan dingin, kami tak punya kamar untuk mu Asih, semua kamar penuh
Lalu yg menghancurkan hidupku budhe memberikan copy surat bahwa ibuku punya hutang yg jumlahnya membuatku melongo....100 juta, ya Allah
Dengan tangan dan tumbuh yg gemetar saya berkata lirih : budhe saya akan bekerja secepatnya dan akan saya serahkan seluruh gaji saya ke budhe sampai hutang almarhum ibu saya lunas, saya berjanji budhe, beri saya waktu

Di halte bus Itu lah aku bertemu Tari yg dengan tulus menawarkanku untuk tinggal di kamar sempitnya sampai aku dapat pekerjaan
Aku mendapat pekerjaan sebagai baby sitter dengan upah yg lumayan karena aku harus menjaga “mbak Putri” 24 jam, yg terpenting bagiku aku tak perlu susah2 me cari sewa kamar dan me mikirkan makanan ataupun me mikir kan membeli baju. Aku harus memakai baju putih yg telah disediakan

No comments: