Sunday, August 06, 2006
Mengamati sayap2 kecil
Didepan jendela dimana meja komputerku berada ada rumah burung yg khusus aku gantungkan diantara pohon bunga mawarku.....dan setiap tahun selalu saja ada burung2 kecil yg bersarang dan menetaskan telornya di rumah burung itu....
Tahun ini burung walet dada hijau yg membuat sarang di rumah burungku... dan sejak burung kecil itu menetas setiap aku duduk di depan meja komputerku aku selalu mendengar cicitnya.....(hal ini terjadi pada pagi sampai sore hari tentunya....)
Hari ini aku berusaha meng "capture" induk burung yg sedang memberikan makan anaknya.
Kadang aku heran...burung kecil ini selalu saja lapar...dan induknya terbang mencari binatang2 kecil..yg di simpan diparuhnya dan terbang kembali ke sarangnya dimana anak burung sudah menanti.....
Burung ini sangat cepat....aku harus menunggu sampai tanganku pegal untuk meng "capture" gambar yg aku rasa bagus...dan harus berdiri di dekat jendela dengan penuh kesabaran..
Sering aku memandang anak burung itu...begitu kecil dan rapuh...hanya cicitnya yg tak pernah berhenti....dan setiap hari kuhitung hari2 nya....kapan induk burung itu berhenti memberinya makan.... burung ini harus terbang dan harus mencari makan sendiri....alangkah ingin aku memeliharanya, rasanya aku tak sampai hati melihat sayap kecilnya harus terbang dan mencari makan......
Tapi......burung itu kan harus terbang yah? jadi..dalam hati aku berdoa semoga burung itu berhasil melewati masa2 sulitnya.....belajar terbang..dan belajar mencari makan sendiri........semoga
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
6 comments:
asik ya, gak macem dijawa, burung emprit aja dikandangin
Ratrie,
Itu foto bolehnya njepret sendiri ya?
Betapa kontrasnya dunia ini. Biyungnya burung aja sangat sayang kepada anaknya, lha kok ada ibu2 yg tega membunuh janinnya ya.
-jltng
kanjeng jliteng.....
burung itu kan kepalanya kecil..makanya ngga neko2...klo manusia kan kepalanya gedhe..jadi banyak yg aneh2 ...hihihihi
thx yah
Di depan komputer, menatap "kehidupan". Wow!
Dah lama tak chat ama copet...kangen berat.
Bagus yah hasil jepretan kamu....okay thx udah komen ttg puisiku...aku ambil kata halimun alias kabut untuk kata ganti dr sosok pujangga itu karena sangat misterius, tidak keliatan ujudnya tapi bisa dirasakan keberadaannya, btw...yg menerbangkan kemana aja bukannya angin..heheheh *sok pinter mode on*
Post a Comment