Saturday, January 12, 2008

Dinegeri orang...berakhir tragis

Sesak rasanya dada ini membaca Suara Merdeka Cyber News hari ini, bukan berita tentang orang nomor satu di Indonesia, tapi justru nasib rakyat jelata yg terabaikan di negeri orang...Arab Saudi.

Saya ngga kenal siapa dia, tapi dia adalah seorang kaumku...wanita, yg karena entah apa dia harus bekerja sebagai "Pramuwisma" di negeri nya kaum adam.....negeri dimana kaum lelaki se wenang2 menomor duakan wanita, negeri dimana wanita harus menutup auratnya tapi kaum lelaki melotot melihat tari perut.......ironis (ih bukan saya sinis...tapi saya benar2 marah).

Namanya Yanti. Dia dituduh mencuri dan mencekik majikannya, lalu dihukum pancung....
baca deh beritanya di : http://www.suaramerdeka.com/

RIYADH- Lagi, seorang TKI mengakhiri hidupnya di ujung pedang algojo Arab Saudi. Yanti Sukardi dipancung setelah pengadilan Arab Saudi memvonisnya bersalah atas pembunuhan terhadap majikannya.

"Pembantu berkewarganegaraan Indonesia telah dipancung setelah divonis bersalah membunuh majikan perempuannya," kata menteri dalam negeri Arab Saudi seperti dilansir AFP, Sabtu (12/1).

Yanti dieksekusi di provinsi yang terletak di barat daya Kota Assir. Dia terbukti mencekik majikannya, Aisha al-Mukhaled selagi tidur, lalu membawa kabur perhiasannya.

Eksekusi ini adalah kali kedua di Arab Saudi pada tahun 2008. Tahun 2007, pemancungan di Arab Saudi mencatat rekor tertinggi sebanyak 153 orang.

Pembunuhan dan pencurian adalah kasus yang kerap membelit TKI di Arab Saudi. Negara penghasil minyak itu terkenal ketat menerapkan hukum yang berdasarkan hukum Islam.



Tenaga2 kerja wanita Indonesia yg memberikan keuntungan bagi PJTKI, tapi nasibnya ngga diperhatikan blas... bahkan wanita2 Indonesia yg menikah dengan orang Arab banyak yg merasa malu karena pembantu2 kerabatnya adalah orang Indonesia....bahkan ada yg bilang ke saya (yg menurut saya ngga masuk akal blas), katanya pekerjaan memang banyak yg halal...tapi seorang wanita 3 hari keluar rumah tanpa muhrimnya itu hukumnya haram......(ngakak saya...gimana dunk nasib wanita2 Indonesia yg dapat bea siswa sekolah di LN dan ngga punya muhrim?? haram juga hukumnya??, seringkali saya juga pulang ke Indonesia, mampir ke Hong Kong, S'pore ato ke Jepang..selama 3 hari...sendirian atau sama sobat saya yg sama2 perempuan...haram juga hukumnya???)

Nah....tenaga2 kerja wanita ini banyak yg motif nya "ingin menaikkan derajat ekonomi keluarga" mereka ber bondong2 mendaftar untuk jadi TKW, menunggu pembuatan paspor di imigrasi sampai seharian penuh...kembali esoknya...hanya untuk sebuah harapan hari esok yg lebih baik...
Mereka yg rata2 tak mempunyai pendidikan yg memadai, yg sudah merasa ngga bisa hidup layak dinegeri sendiri, ingin merubah nasibnya. Ingat PJTKI meraup keuntungan dengan mengirim tenaga kerja ini).


Tanpa memperhitungkan bahwa di tanah suci sana belum tentu orang2 nya juga suci.....mereka merasa karena hukum Islam yg kuat, pasti membuat orang2 nya takut berbuat "dosa"......sayang saudara2 ku...engkau salah..disana banyak dari kalian yg diperlakukan tak berperikemanusiaan.....kalian dianggap budak..yg bisa diperkosa, disiksa dan akhirnya dibunuh......
Sesak dada ini karena marah...

20 comments:

Anonymous said...

mudah2an saja telinga kita tidak jadi kebal karena terlalu sering mendengar cerita spt ini. kabar baiknya presiden kita sudah mulai memperhatikan nasib para TKW itu dlm kunjungannya ke malaysia kemarin (malu ama pilipina kali ya?)

Anonymous said...

makanya nabi muhammad turunnya di arab. banyak orang jahat disana

ada yg bilang ditembak. sedih ya mikirin keluarganya yg nerima mayatnya doank.

tapi lebih sedih melihat orang kita sendiri yg malu ngeliat/ngakui PRT...

A B A N G said...

Berita ini tak kalah tragis nya " Probosutedjo: Bodoh, Percaya Soeharto Korupsi ".
Jadi rakyat Indonesia dan PBB dengan komisi "Stolen Asset Recovery" nya bodoh semua, mungkin termasuk kamu Wied ... he ... he ... !!

Bambang Aroengbinang said...

yg namanya jadi komoditas memang jadi terkesan murahan dan seakan bisa diapa2in. pendidikan dan penghormatan dan perlindungan terhadap wni yg diperlukan

di satu sisi penghormatan terhadap warga negara sangat minim, di sisi lain hubungan dengan negara2 itu sepertinya terlalu penting bagi pemerintah ini ketimbang nyawa dan penderitaan warganya....

Anonymous said...

emang pjtki yg perlu diperbaiki dari dulu mikirnya mo untung aja.

Anonymous said...

pernah aku punya pembantu, digaji dgn baik meski tentu tdk mungkin sampai jutaan spt yg dia harapkan, makan dgn menu yg sama dgn kami, menonton tivi bersama, jam 9 atau bahkan jam 7 malam sudah bisa tidur atau tidur2an di kamarnya....tapi tetap berkeras pergi sbg TKI ke Arab....banyak sekali dimensi kehidupan ini...

Anonymous said...

ini memang dilema, biasanya Arab Arab habis ngembat lalu buang badan. Sementara si TKW yang meu mencoba self defense, biasanya malah menjadi tertuduh..

Manda La Mendol said...

Seperti biasa, Pejabat kita nggak bereaksi apa-apa !

Anonymous said...

miris..saya kadang milih untuk tidak baca dan berlagak buta dan tuli..tapi tetap saja tidak bisa.....

Anonymous said...

Dan Pemerintah RI perhatiannya justru terfokus pada Pak Harto.

Anonymous said...

memang tragis nasib TKI kita, disisi lain mereka penyumbang devisa terbanyak kedua terbesar di Indonesia setelah minyak dan gas.

Disisi laen mereka tidak pernah diperhatikan nasibnya oleh pemerintah. Pemerintah bertindak kalau sudah ada kejadian yang tak kadang menewaskan pahlawan devisa kita.

Anonymous said...

Perempuan lagi..perempuan lagi..
Kaum kita terlalu banyak mengalami kepahitan ya?

sayurs said...

lha ya emang mereka berangkat tuh untuk disia2kan, sejak dari pendaftaran, penampungan, pengiriman sampe keseharian disana, bahkan sampe kepulangannya pun terus dijadikan obyek eksploitasi. Para pejabat biadab tuh taunya duit mulu..
*bakar ban di jalanan*
*lempar2 molotov*
*coret2 papan nama kantor birokrat*
halah... :D

Anonymous said...

spechless aku Wied

Anonymous said...

udah baca 'the kite runner'? liat betapa munafiknya sodara2 kita....

ini, kadang bikin eneg dan malu, bahkan kadang bikin aku mempertanyakan agamaku sendiri *sighs*

ndahdien said...

PJTKI, dinas tenaga kerja ga' ada manfaatnya buat para TKI. mereka memanfaatin TKI yg dah buntu nyari kerjaan di indo. sayang... semangat kerja keras mereka, devisa yg mereka hasilkan, tidak pernah dihargai pemerintah hanya krn label mereka "pembantu";(

Anonymous said...

Mbak Wiiiied!
Aku bolak-balik gagal komen di blogspot, makanya hijrah ke WP. :D

Nyoba lagi ah....

Gini, kalo denger kabar yg miris2 soal TKW dll, mau gak mau aku pasti jadi nyalahin Orba. Kalo dulunya Orba gak korup dan mementingkan kesejahteraan rakyat, kurasa gak bakalan ada WNI yang nelangsa kudu jadi TKI-ngenes di negeri orang.
Liat Mahathir... lama berkuasanya kurang lebih sama kayak BigBoss Orba, tapi hasil yg beliau raih jauh lebih bagus sampe orang kita suka nekat nyeberang laut biar bisa jadi kuli kelapa sawit di negara sebelah, karena Mahathir gak sekorup si BigBoss Orba & kroni2nya..
Kurasa Orba selama ini hanya berhasil meraih stabilitas semu yang langsung rontok begitu ada krisis moneter. Yg diuntungkan Orba ya cuman segelintir orang yg dekat dengan penguasa aja.
... tapi aku tetep mo maafin akar dari yg bikin TKW2 kita merana dan bahkan dihukumdi negara orang. --> dimaafin, tapi gak dilupain.

Maap numpang posting & misuh2 di sini koyok wong ngisor mBerok. :D

Anonymous said...

sabar wied...sabar....
tp kalo memang doi mencuri piye?

Anang said...

wallahu a'lam.... kita tak bisa tahu apa yang sebenarnya terjadi... pengadilah Allah lah yang paling adil nantinya..... kita berdoa saja buat mereka yang telah meninggalkan kita terlebih dahulu....

vy said...

Tragis dan menyedihkan! Sudah saatnya ada "SESUATU" dilakukan!